Kamis, 27 Januari 2011

Menulis, Mudah atau Sulit??

Dalam sejarah manusia , menulis adalah sebuah kegiatan yang dilakukan sejak dulu setelah zaman prasejarah. Manusia mengekspresikan tulisan melalui media apa saja yang bisa digunakan agar tulisan itu ada misalkan mereka menulis di dedaunan, batang pohon, batu dan di gua-gua . Pertanyaannya mengapa mereka menulis? Yang pasti mereka ingin diakui keberadaanya sebagai manusia yang hidup lebih dari kita. Sehingga mereka meninggalkan sebuah tulisan itu dengan menggambarkan kondisi kehidupan mereka.
Di Indonesia banyak sekali penemuan-penemuan sebuah artefak/candi yang dipermukaannya banyak tulisan yang berbentuk manusia atau gambar-gambar binatang. Seperti artefak yang ada di Yogyakarta yaitu candi Borobudur yang di setiap permukaan batunya ada banyak relief yang menceritakan kondisi manusia masa lalu. Bahkan peninggalan warisan dunia yaitu Mesir, tulisan-tulisan di setiap tembok-tembok Piramid itu adalah sebuah peniggalan kerajaan Mesir ratusan ribu tahun lalu. Huruf-hurufnya dikenal dengan Hyrogliph.
Secara historis sudah dibuktikan bahwa sebenarnya manusia mempunyai fitrah untuk menulis. Tinggal bagaimana kemauan manusia itu sendiri. Bahkan dalam sejarah Islam pun banyak yang ditinggalkan oleh para pejuang Islam 1400 tahun lalu. Contohnya adanya kitab suci umat Islam yaitu Al-qur’anul Karim dan penulisan kitab-kitab hadits. Al-qur’an dikodifikasikan ketika masa khalifah Utsman bin Affan yang pembukuan itu dipimpin oleh Zaid bin tsabit.. Kenapa dibukukan? Karena jika tidak dibukukan akan terjadi banyak kehilangan firman Allah swt itu. Sebab pada waktu banyak para sahabat yang hafal Al-qur’an meninggal dunia.
Jadi, benarnya menulis itu mudah atau sulit yah..?? dibawah ini ada beberapa tips sederhana untuk bisa menulis.
1. Adanya motivasi untuk menulis, artinya ketika menulis sesuatu apa motivasinya, apa karena uang, hobi, ingin dilihat orang lain atau ingin memberi ilmu / informasi kepada orang lain?
2. Di awali dengan satu kata, lalu kalimat, lalu paragrah dan akhirnya menjadi sebuah buku.
3. Banyak membaca, baik yang sifatnya tertulis maupun tidak tertulis, artinya jika kita membaca buku, kita akan mendapatkan pembendaharaan kata-kata yang baru, jadi tulisan akan semakin kaya akan kata-kata. Membaca yang tidak tertulis contohnya membaca alam semesta ini. Di sana kita akan mendapatkan inspirasi untuk menulis.
4. Mecintai dan menguasai bahasa, bahasa juga mempengaruhi untuk menulis, terutama dalam kaidahnya bahasa tersebut. Kalau ingin lebih bagus lagi dengan menguasai beberapa bahasa asing, misalnya bahasa inggris, jepang, mandarin dan lain-lain.
5. Sering berlatih menulis secara intensif dan kontinyu terutama mengenai obejk tulisan kita.
6. Melakukan komunikasi dengan orang lain, artinya melakukan interview, korespodensi, bincang-bincang atau sejenisnya. Hal ini bertujuan agar kita mendapat inspirasi dari orang lain untuk pengembangan tulisan kita.
7. Bergaul dengan komunitas penulis atau yang seneng menulis. Hal ini bertujuan agar motivasi untuk menulis lebih besar dan juga kita bisa melakukan konsultasi kepada para penulis lain untuk menilai tulisan kita.
Jadi kesimpulannya bahwa sebenarnya bahwa menulis itu mudah asalkan kita tahu tips-tipsnya dan kemauan yang ada di dalam diri kita. Lagipula dengan menulis kita akan bisa menuangkan ide dan gagasan kreatif dalam otak kita, sehingga pikiran akan semakin terbuka serta wawasan kita pun bertambah. Satu lagi, kita bisa meninggalkan jejak melalui karya tulisan ini dan bisa bermanfaat bagi orang lain. Mulailah menulis dengan yang Anda bisa baik satu kata, dua, tiga sampai menjadi kalimat, dan kalimat-kalimat itu menjadi paragraf dan paragraf-paragraf itu menjadi sebuah buku.
Referensi
1. Tiana Rosa, Helvi. 2007. Menulis Bisa Bikin Kaya. Jakarta: PT. Ziyad Visi Media.
2. Buletin Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) STAISMAN edisi ke-IV th 2010
by M.Robi. Bratawijaya
(Senior LPM dan mantan Ketua LDK STAIMAN) -

Selasa, 25 Januari 2011

6 LANGKAH DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN

1. Mengumpulkan informasi dan data yang detail dan akurat
2. Menganalisa informasi dan data tersebut
3. Menginventarisir masalah-masalah yang menghambat pelaksanaan
4. Mencari solusi yang tepat dengan melihat kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
5. Mencari solusi alternatif
6. Mengambil keputusan dan meyakininya
7. Bersyukur jika keputusan itu membawa keberhasilan

By M. Robi Bratawijaya

Kepemimpinan Yang Efektif

A. Pengertian Kepemimpinan
Berbicara mengenai kepemimpinan berarti di dalamnya membahas juga mengenai sebuah wadah yang disebut organisasi. Organisasi adalah sebuah wadah atau ruang yang di dalamnya ada seseorang atau sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi juga adalah sebuah proses atau rangkaian kegiatan kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan tertentu1.
Dengan kedua defenisi tersebut bahwa dalam organisasi dapat dibedakan antara organisasi formal dan nonformal. Organisasi formal memiliki struktur yang permanen, sebagai pembagian kerja, baik secara berjenjang (vertikal) maupun merata (horizontal). Organisasi nonformal memiliki struktur semi permanen, mudah berubah dan berkembang, sehingga dapat berbeda-beda antara jenis organisasi yang sama2.
Dalam pemaparan di atas dapat dipastikan bahwa setiap organisasi membutuhkan pemimpin/pimpinan (leader). Pemimpin adalah seseorang yang menduduki posisi pemimpin di dalam suatu organisasi yang mengemban tugas melaksanakan kepemimpinan. Jadi kesimpulannya bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mendorong sejumlah orang agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama.

1. Dalam Konteks Struktural
Dalam kontek structural puncuk pimpinan maupun pemimpin pembantu pada unit-unit adalah orang-orang yang diangkat oleh seorang kekuasaan, yang memiliki wewenang untuk itu. Pengangkatan dilaksanakan secara resmi/formal dengan mengeluarkan surat keputusan. Tugasnya berorientasi pada tujuan organisasi yang ditetapkan oleh atasannya, sesuai dengan bidang garapannya.
2. Dalam Konteks Non Struktural
Dalam konteks non structural baik pucuk pimpinan maupun para pemimpin unit adalah orang-orang yang diangkat oleh anggotanya karena berbagai sebab. Pengangkatannya sebagai pemimpin dilakukan secara tidak resmi dan tanpa surat keputusan.

B. Kepribadian Pemimpin
Kepemimpinan tidak dapat dipisahkan dengan kepribadian. Karena kepimimpinan itu merupakan hubungan psikologis antara sesama manusia. Kepribadian ini penting dan sangat berpengaruh terhadap jalannya roda kepemimpinan. Implikasi tersebut bisa baik maupun buruk, karena itu semua tergantung pada seseorang.
Dalam konteks Islam, setiap pemimpin harus memiliki kepribadian yang baik dan benar yang disebut akhlak mahmudah (akhlak terpuji). Akhlak mahmudah ini diantaranya : jujur, adil, disiplin, sopan, rendah hati, rajin, tanggung jawab, teliti dan sebagainya. Seperti apa yang dimiliki seorang nabi dan rosul Muhammad SAW yaitu shiddiq (benar/jujur), amanah (terpercaya), tabligh (menyampaikan) dan fathonah (Cerdas/jenius).
Kepribadian manusia termasuk seorang pemimpin cenderung stabil atau suliit berubah. Tapi bisa dirubah tergantung kemauan pemimpin tersebut3. Jika ingin berubah menjadi pribadi baik dan unggul maka harus dirubah secara bertahap. Kepribadian ini bisa juga dipengaruhi oleh motivasi pemimpin dalam memegang amanah menjadi pemimpin. Baik motivasi intrinstik maupun ekstrinstik.

C. Fungsi dan Tipe Kepemimpinan
1. Fungsi kepemimpinan
a. Fungsi Instrukstif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai pengambil keputusan berfungsi memerintahkan pelaksanaannya pada orang-orang yang dipmpin.
b. Fungsi Konsultatif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi dua arah, meskipun pelaksanaanya tergantung pada pihak pemimpin.
c. Fungsi Partisipasi
Tidak hanya komunikasi dua arah, akan tetapi juga berwujud pelaksanaan yang efektif antara pemimpin dengan yang dipimpin.
d. Fungsi Delegasi
Dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang ddalam membuat keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan pimpinan.
e. Fungsi Pengendalian
Fungsi ini cenderung bersifat komunikasi dua arah, meskipun tidak mustahil untuk dilakukan dengan cara komunikasi dua arah.
2. Tipe Kepemimpinan
a. Tipe Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan yang menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok kecil orang yang diantara mereka ada seseorang yang paling berkuasa. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal.
b. Kepemimpinan Bebas (Lassez Faire)
Tipe kepmimpinan ini cenderung didominasi oleh perilaku kepemimpinan kompromi (Compromiser) dan perilaku kepemimpinan pembelot (deserter). Kepemimpinan ini mengfusikan dirinya sebagai penasihat.
c. Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan ini menempakan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam setiap organisasi. Terjadi komuunikasi dua arah dan adanya human relationship yang harmonis.
Courtesy by Nawawi Hadari; Kepemimpinan Yang Efektif , Gajah Mada University PressYogyakarta. 2006.

Kepemimpinan Yang Efektif

A. Pengertian Kepemimpinan
Berbicara mengenai kepemimpinan berarti di dalamnya membahas juga mengenai sebuah wadah yang disebut organisasi. Organisasi adalah sebuah wadah atau ruang yang di dalamnya ada seseorang atau sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi juga adalah sebuah proses atau rangkaian kegiatan kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan tertentu1.
Dengan kedua defenisi tersebut bahwa dalam organisasi dapat dibedakan antara organisasi formal dan nonformal. Organisasi formal memiliki struktur yang permanen, sebagai pembagian kerja, baik secara berjenjang (vertikal) maupun merata (horizontal). Organisasi nonformal memiliki struktur semi permanen, mudah berubah dan berkembang, sehingga dapat berbeda-beda antara jenis organisasi yang sama2.
Dalam pemaparan di atas dapat dipastikan bahwa setiap organisasi membutuhkan pemimpin/pimpinan (leader). Pemimpin adalah seseorang yang menduduki posisi pemimpin di dalam suatu organisasi yang mengemban tugas melaksanakan kepemimpinan. Jadi kesimpulannya bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mendorong sejumlah orang agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama.

1. Dalam Konteks Struktural
Dalam kontek structural puncuk pimpinan maupun pemimpin pembantu pada unit-unit adalah orang-orang yang diangkat oleh seorang kekuasaan, yang memiliki wewenang untuk itu. Pengangkatan dilaksanakan secara resmi/formal dengan mengeluarkan surat keputusan. Tugasnya berorientasi pada tujuan organisasi yang ditetapkan oleh atasannya, sesuai dengan bidang garapannya.
2. Dalam Konteks Non Struktural
Dalam konteks non structural baik pucuk pimpinan maupun para pemimpin unit adalah orang-orang yang diangkat oleh anggotanya karena berbagai sebab. Pengangkatannya sebagai pemimpin dilakukan secara tidak resmi dan tanpa surat keputusan.

B. Kepribadian Pemimpin
Kepemimpinan tidak dapat dipisahkan dengan kepribadian. Karena kepimimpinan itu merupakan hubungan psikologis antara sesama manusia. Kepribadian ini penting dan sangat berpengaruh terhadap jalannya roda kepemimpinan. Implikasi tersebut bisa baik maupun buruk, karena itu semua tergantung pada seseorang.
Dalam konteks Islam, setiap pemimpin harus memiliki kepribadian yang baik dan benar yang disebut akhlak mahmudah (akhlak terpuji). Akhlak mahmudah ini diantaranya : jujur, adil, disiplin, sopan, rendah hati, rajin, tanggung jawab, teliti dan sebagainya. Seperti apa yang dimiliki seorang nabi dan rosul Muhammad SAW yaitu shiddiq (benar/jujur), amanah (terpercaya), tabligh (menyampaikan) dan fathonah (Cerdas/jenius).
Kepribadian manusia termasuk seorang pemimpin cenderung stabil atau suliit berubah. Tapi bisa dirubah tergantung kemauan pemimpin tersebut3. Jika ingin berubah menjadi pribadi baik dan unggul maka harus dirubah secara bertahap. Kepribadian ini bisa juga dipengaruhi oleh motivasi pemimpin dalam memegang amanah menjadi pemimpin. Baik motivasi intrinstik maupun ekstrinstik.

C. Fungsi dan Tipe Kepemimpinan
1. Fungsi kepemimpinan
a. Fungsi Instrukstif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai pengambil keputusan berfungsi memerintahkan pelaksanaannya pada orang-orang yang dipmpin.
b. Fungsi Konsultatif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi dua arah, meskipun pelaksanaanya tergantung pada pihak pemimpin.
c. Fungsi Partisipasi
Tidak hanya komunikasi dua arah, akan tetapi juga berwujud pelaksanaan yang efektif antara pemimpin dengan yang dipimpin.
d. Fungsi Delegasi
Dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang ddalam membuat keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan pimpinan.
e. Fungsi Pengendalian
Fungsi ini cenderung bersifat komunikasi dua arah, meskipun tidak mustahil untuk dilakukan dengan cara komunikasi dua arah.
2. Tipe Kepemimpinan
a. Tipe Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan yang menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok kecil orang yang diantara mereka ada seseorang yang paling berkuasa. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal.
b. Kepemimpinan Bebas (Lassez Faire)
Tipe kepmimpinan ini cenderung didominasi oleh perilaku kepemimpinan kompromi (Compromiser) dan perilaku kepemimpinan pembelot (deserter). Kepemimpinan ini mengfusikan dirinya sebagai penasihat.
c. Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan ini menempakan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam setiap organisasi. Terjadi komuunikasi dua arah dan adanya human relationship yang harmonis.
Courtesy by Nawawi Hadari; Kepemimpinan Yang Efektif , Gajah Mada University PressYogyakarta. 2006.

Menjdi Pemenang, Siapa Takut...!!???

Apakah Anda takut menjadi pemenang?? Atau Anda merasa gagal dan putus asa jika kemenangan tidak Anda raih? Remember guys bahwa kita harus tau meraih kemenangan itu tak semudah mengedipkan mata, tak semudah mengucapkan, tak semudah berangan-angan, tapi guys.. semua itu harus diperjuangkan dan dikorbankan. Apakah Anda Tau Kiat-kiat atau syarat-syaratnya? Nah…Kita liat di bawah ini:
1. Pemenang Harus Punya Hasrat Tinggi
Do you know Guys..?? Setiap orang memiliki naluri untuk menjadi juara, naluri ini dibawa sejak lahir dan dibentuk oleh lingkungan. Lingkungan dimana kita tinggal dan lingkungan masyarakat. Akan tetapi guys.. faktor lingkungan tidak akan berpengaruh jika tidak adanya hasrat yang tinggi (bukan hasrat negatif)/kemauan untuk menjadi pemenang.
Hasrat yang menggebu-gebu ini akan membawa semangat untuk melaksanakan segala aktifitas yang kita inginkan. Misalnya kita ingin menjadi pemenang dalam lomba pidato, kita harus mencurahkan semua hasrat kita untuk memenangkannay dengan cara rajin berlatih, baca buku sebagai referensi, dsb. Contoh lain kita ingin menjadi pemenang dalam lomba karya tulis ilmiah, kita harus sering berlatih menulis guys.., membaca buku, konsultasi sama guru/dosen atau teman sebaya dan sering update di internet. Coz..karya tulis yang baik yaitu yang terupdate dan bermanfaat bagi orang lain.
Hehm…!! Kita sudah tau kan guys.. bahwa hasrat yang tinggi untuk menjadi pemenang itu mutlak kita tanamkan. Seperti kata pepatah kuno “Dimana ada kemauan di sana ada jalan”. Pasti kalian sudah tau, tapi kita kadang gak mau mengaplikasikannya. And Now… ¡! You Must Do it…!! You can Do it gusy…!!!

2. Pemenang Harus Punya Rencana Matang
Kalo Anda tak punya perencanaan, maka Anda sudah merencanakan kegagalan. Iya guys.. ada benarnya juga. Dalam perencanaan pasti tujuan kita terarah dan tidak akan nyasar. Walaupun terkadang kita ingin hidup seperti air yang mengalir. Tapi guys..!! Aku yakin pati kalian punya tujuan dalam hidup ini. Maka dari itu sang pemenang harus punya rencana matang dan jelas. Sehingga kemenangan pun akan terlihat di depan mata. Kyak peramal za yah penulis..?? tapi bukan berarti peramal guys..karena rencana itu akan membuat kita semakin yakin tujuan kita dalam hidup ini baik di sekolah, di kampus, di kantor bahkan dalam rumah tangga nanti. He35x.. emangnya mau nikah cepet-cepet..??!!

3. Pemenang Harus Selalu Terbiasa Bertindak/Berbuat
Take Action..!! itulah kata yang biasa digunakan oleh sang pemenang, tidak berlama-lama, tidak menunda-nunda, apalagi bermalas-malasan. Sobatku berkata: “Cepetlah bereskan pekerjaanmu, nanti tertinggal baru tau rasa Kau”. Kataku dia temen yang baik, care bangets kepadaku walaupun agak jutek. Nah.. itulah manfaatnya seorang sohib yang baik, pasti ngasih tau jika temenya menunda-nunda tugas. Kok.. Aku jadi curhat guys..he2x. Baiklah guys, Sang Pemenang memiliki kebiasaan bertindak ssetelah memiliki hasrat yang kuat untuk menjadi pemenang. Karena dalam kamusnya jika menunda-nunda itu akan tertinggal bahkan ditinggalkan oleh orang lain. Makannya guys.. bagian dari pengalaman hidupku dulu bahwa saat tugas itu kita abaikan Aku ditnggalkan oleh teman-temanku dan tidak termotivasi lagi untuk mengerjakan itu semua. Sehingga tugasnya pun terbengkalai.
Maka dari itu guys.. kalian akan merasakan jika tugas kuliah, PR, pekerjaan, amanah dari Ortu kita dan dari orang lian ditinggalkan maka kita akan menjadi Looser guys…!! Do you know Looser..?? Looser mah sejenis cumi raksasa yang ada di luat itu kan..??##@@!! Eh.. itu mah Lobster (cumi besar) yah..!!he.. gak lucu yah..?? biasa intermezoo. He..
Be quite guys..Kita yakin bahwa hasrat kita untuk menjadi yang terbaik dan be a winner akan terwujud jika kita sering bertindak dan berbuat sesuatu apa yang kita niatkan dan kita impikan selama ini.

4. Pemenang Harus Mempertahankan Kemenangannya
Remember guys.. bahwa mempertahankan itu lebih sulit dari memperjuangkan. Coz.. semakin ke depan, semakin banyak persaingan. Persaingan itu baik guys.. buat memacu adrenalin kita untuk bisa menjadi lebih baik lagi dan bisa mempertahankan juara kita. Misalnya ketika guys juara 1 di kelas, maka harus dipertahankan bahkan ingin mengejar juara umum di sekolahnya. Ketika di kampus, guys selalu cum laude nilainya disetiap semester bahkan harus cumma cum laude guys..!!.
So…!! Guys harus bisa mempertahankan selalu kebiasaan yang baik dan mempertahankan juara. Karena Sang juara akan selalu bisa memperbaiki dirinya menjadi lebih baik. Are You agree guys..???

5. Pemenang Harus Pandai Bersyukur
Yes..!! itulah guys kebiasaan seorang pemenang, akan selalu bersyukur jika kemenangan sudah ditangan sendiri. Coz guys.. kemenangan kita itu bukan hanya milik kita tapi pemberian Sang Maha Pemberi yaitu Allah SWT. Makanya kita gak boleh sombong dan selalu rendah hati kepada Allah dan orang lain.
Banyak guys contoh dalam sejarah bahwa orang sombong itu pasti celaka. Contohnya Fir’aun, Hitler, dan sebagainya. Bahkan temenku sendiri guys.. sering sombong, makannya banyak ketiban sial. So.. La takabbur.. and always rendah hati.

By M. Obie Al-Fikr

Senin, 10 Januari 2011

CATATAN KECIL UNTUK ALYA (Cinta Yang Hilang)

Malam itu, dengan semangat Aku membuka lembaran baru yang Aku mimpikan selama ini. Bertemu seorang gadis yang sepertinya pernah Aku jumpai. Keindahan malam itu pun sempat hening sejenak. Tapi imajinasiku berada dalam suatu tempat yang memang yang Aku harapkan. Tempat apakah gerangan? Hati ini memang meneguhkan sebuah kepastian kebahagiaan yang pernah Aku inginkan. Malam itu pun menjadi sebuah saksi dimana sebuah Cinta telah lahir dalam hatiku. Sebelumnya Aku sudah lagi tak percaya dengan namanya cinta, tapi kala malam itu, cinta hadir dalam ketidaksengajaan karena sebuah proses dimana tekhnologi menjadi media dalam pertemuan itu.
Perjalanan insan di dunia ini hanya sejenak, seperti sebuah jejak-jejak kecil seorang bayi yang masih belajar berjalan. Kadang hanya sekejap mata. Majas yang mungkin tidak berlebihan. Kiranya nyata dapat kita rasakan. Di dunia ini kita menemukan sebuah Cinta baik yang abadi maupun yang fana. Selamanya maupun sementara. Itulah merupakan substansi diciptakannya manusia untuk mencintai apa yang seharusnya dicintai.
Aku bersama cinta itu mengalami keindahan pada awalnya, tapi dalam perjalanan yang tidak lama, cinta itu pergi menuju Sang Pemilik Cinta. Aku terkadang tak percaya dalam catatan yang pernah Aku simpulkan dalam sebuah tulisan “bahwa Aku tak berhak merasakan cinta”. Tapi itu semua merupakan renungan yang harus Aku lakukan dalam detik waktuku. Dia pergi hanya untuk sementara, Dia akan kembali dalam ruang dan dimensi yang berbeda. Bukankah tidak hanya alam dunia yang kita yakini dalam agama kita? Ada alam keabadiaan di sana, mungkinkah sebuah cinta yang pernah Aku rasakan di dunia ini akan Aku temukan kembali di sana? Yah… semoga saja, karena itu merupakan sebuah kebahagiaan kembali yang dulu pernah Aku rasakan. KEHIDUPAN ITU INDAH PADA WAKTUNYA DAN CINTA MERUPAKAN BAGIAN DARI KEHIDUPAN ITU SENDIRI.

Minggu, 09 Januari 2011

How to solve the problem

Cara mengatasi masalah adalah salah satu pokok bahasan yang menarik untuk kita simak. Bagaimana tidak, semua orang memiliki masalah dan masalah tidak akan ada pernah habisnya. Ada yang mengatakan, selama kita hidup kita tidak pernah lepas dari masalah. Sebenarnya saya tidak setuju, mati pun masih memiliki masalah jika kita tidak mendapatkan ridha Allah SWT. Hanya jika kita sudah di syurga, barulah tidak ada masalah.
Jika kita selalu mendapatkan masalah, lalu buat kita harus mengatasi masalah? Mengatasi masalah tetap harus dilakukan meski kita akan masuk ke masalah lain. Sebab jika masalah saat ini tidak diatasi maka masalah akan numpuk dan hidup kita akan semakin sulit. Jika kita mampu menyelesaikan setiap masalah yang datang, maka hidup akan terasa lebih ringan dan indah.
Langkah Pertama: Tetaplah Berpikir Positif
Apakah berpikir positif akan mengatasi masalah? Apakah tidak punya beras bisa diatasi dengan berpikir positif? Yup tentu saja. Seseorang akan bertindak mencari solusi jika dia memiliki pikiran positif. Orang yang berpikiran negatif akan cepat menyerah sehingga tidak akan mendapatkan solusi.
Untuk mengatasi masalah, langkah pertamanya ialah tetaplah optimis bahwa Anda akan mampu mengatasi masalah tersebut. Ini adalah langkah awal yang penting. Saat Anda mengatakan Anda bisa mengatasi masalah, maka hati, pikiran, emosi, dan tubuh Anda akan bekerja selaras untuk mengatasi masalah. Jika Anda berpikiran negatif, merasa masalah tidak mungkin dipecahkan, maka tidak akan lagi usaha untuk memecahkan masalah tersebut. Padahal, sebesar apa pun masalah Anda, insya Allah Anda, sanggup untuk mengatasinya.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya. (QS. Al Baqarah:286)
Jika Anda melihat masalah yang Anda hadapi terlihat tidak mungkin untuk dipecahkan, artinya Anda perlu meningkatkan pola pikir Anda. Bukan masalah yang terlalu berat, tetapi cara berpikir Anda yang masih terlalu sempit. Anda perlu membebaskan pikiran sempit itu.
Langkah Kedua: Berpikirlah Kreatif
Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru. Ide-ide tersebut diperlukan untuk memecahkan masalah Anda. Jika satu ide tidak berhasil, maka carilah ide lain, dan seterusnya. Jadi, agar Anda tangguh menghadapi masalah apa pun yang datang, Anda perlu berpikir kreatif.
Bagaimana agar kita berpikir kreatif? Kuncinya ialah informasi, berpikir mengolah informasi, dan terbuka terhadap hal-hal baru. Anda pun bisa jenius, Anda pun bisa berpikir kreatif, dan mampu menghasilkan ide-ide cemerlang untuk mengatasi masalah Anda.

Langkah Ketiga: Miliki Motivasi Untuk Bertindak
Setelah Anda memiliki ide untuk mengatasi masalah, langkah berikutnya ialah mengambil tindakan untuk menerapkan ide tersebut. Ide akan percuma jika tidak Anda aplikasikan. Untuk itu Anda perlu terus mempertahankan motivasi agar terus bertindak sampai masalah Anda terselesaikan.
Saran: agar Anda tangguh mengatasi masalah silahkan miliki ketiga produk dibawah ini
1. Beautiful Mind Power: Kekuatan Berpikir Positif Islami
2. Anda Pun Bisa Jenius
3. Instant Motivation Weapon
Produk-produk tersebut hanya saran dari saya, jika Anda sudah memiliki keterampilan dan ilmunya Anda tidak memerlukannya lagi. Tetapi , jika masih kurang silahkan miliki semua atau salah satu produk diatas sesuai dengan keperluan Anda. Insya Allah dengan tiga kemampuan ini: berpikir positif, kreatif, dan memiliki semangat tinggi, Anda akan mampu mengatasi masalah apa pun yang Anda hadapi.

Rabu, 05 Januari 2011

SUMPAH PEMUDA BUKAN SUMPAH BIASA (REFLEKSI SUMPAH PEMUDA INDONESIA)

Melihat judul di atas Anda pasti mengerti dan memahami mau ke mana arah tulisan ini. Yah.. betul, saya akan mengingatkan kembali sebuah tinta sejarah yang terjadi pada masa lalu yang sekarang seharusnya tidak sulit untuk dikenang dan tidak mudah untuk dilupakan. Sebuah ironis jika kita sebagai pemuda lupa akan tanggal dan tahun terjadinya sebuah sumpah serapah itu terjadi. Hati saya meradang di bangku pesakitan jika itu terjadi, bagaikan sebuah penyakit kronis yang akut dan sebagai tanda bahwa nasionalisme kita sebagai pemuda sudah terabrasi, terkikis dan terdegradasi oleh sebuah doktrin, imperialisme, invasi sebuah pemikiran barat (baca:westernisasi) yang sudah menjadi efek dari era globalisasi “Globalitation Era”.
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
A. Kongres Pemuda Indonesia Kedua
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.
B. Peserta
Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong hadir sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab.






Para peserta kongres Pemuda II

C. Pengikrar Sumpah Pemuda
Sugondo Djojopuspito, Poernomowoelan, Sarmidi Mangoensarkoro, Moehammad Yamin, Sunario,
D. Lokasi Kongres Pemuda
Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong
Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam perjalanan sejarah, Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat ini dikelola Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
E. Realitas dan Implementasi Sumpah Pemuda Indonesia
Bisa kita amati pemuda/i yang ada di sekitar kita. Kita bisa melihat masa depan nanti dengan kita melihat kondisi riil pemuda/i saat ini. Padahal kita pasti tahu bahwa pemuda adalah generasi masa depan atau bisa dibilang tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini. Seperti apa yang digaungkan oleh deklarator kemerdekaan RI yaitu Soekarno yang mengatakan dirinya hanya butuh 10 pemuda untuk mengguncangkan dunia
Catatan sejarah lain menunjukan bahwa pemuda pembawa sebuah gerak revolusi untuk sebuah perubahan. Agent of Change itu pun terjadi dalam sebuah gerakan reformasi 1998 yaitu dengan turunnya rezim orde baru menuju reformasi. Apakah itu belum terbukti bahwa pemuda yang salah satu di dalamnya adalah mahasiswa membuat perubahan dalam titik tidak hanya tahap teoritis akan tetapi implentasi teori untuk sebuah pengabdian dan pertanggung jawaban sebagai ilmuan dan manusia.
Tapi, fakta dewasa ini sungguh mencengangkan bila kita mengetahui bahwa mahasiswa lebih proaktif dalam tataran kritisisme dalam menghadapi masalah dilingkungannya. Bahkan ada juga yang idealismenya bisa dibeli dengan sebuah pragmatisme yang temporal/fana. Penulis meyakini jika pemuda/mahasiswa menjalankan sebuah substansi sumpah pemuda itu sendiri dengan arif bijaksana, sungguh-sungguh, maka kita akan melihat sebuah perjuangan dahulu bisa terulang kembali pada saat ini.
Allah SWT akan meridhoi para pemuda yang memiliki sebuah komitmen dan kesungguhan qalbu dalam meniti sebuah peradaban bangsa dan negara Indonesia ini. Tidak berubah sebuah kondisi jika kita para pemuda mau mengubahnya dengan cara dan proses yang baik. Energi dan potensi pemuda sangat diperlukan oleh bangsa ini.

Energi potensial perlu diasah agar bisa keluat secara maksimal. Penulis pun ingin berjuang agar bisa bermanfaat bagi orang lain. Akhir kata “PEMUDA TIDAK HANYA BISA BERTERIAK, AKAN TETAPI HARUS BISA BERKARYA. MARI KITA BERSAMA-SAMA MEMBANGUN BANGSA DENGAN KARYA YANG BISA KITA LAKUKAN SEKECIL APAPUN”

Mengingat kembali isi sumpah pemuda:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Referensi
1.Secarik Kertas untuk Indonesia, Majalah Tempo, 27 Oktober 2008
2.Gedung Sumpah Pemuda dan Sie Kok Liong, Suara Pembaruan
3.Museum Sumpah Pemuda Bekas Kos, Pemersatu Bangsa
4.WWW. Wikipedia/sumpah pemuda.Com

By M. ROBI.BRATAWIJAYA

Ditulis untuk memperingati sumpah pemuda yang jatuh pada tanggal 28 oktober 2010

AKU BERTEMU BIDADARI

SORE ITU KU TATAP WAJAH LANGIT BEGITU GELAP
MENDUNG
SEBUAH TANDA HUJAN AKAN TURUN
TAPI DERAP LANGKAHKU TERAYUN BERSAMA ANGIN MENUJU PANTAI
DI SANA KU MENEMUKANNYA
SALAH SATU BIDADARI MENURUTKU
MANIS TAPI TAK CANTIK
BEGITU INDAH DILIHAT
SUNGGUH MENGGETARKAN FITRAH ILLAHI BERNAMA CINTA
CINTA PADA MANUSIA
TAPI DIA DITAKDIRKAN BUKAN UNTUKKU
TAPI UNTUK SAUDARAKU
HATIKU KELUH DAN KESAH
BIAS SEMUA BAYANGAN YANG AKU IMPIKAN
APAKAH ALLAH MEMBUAT SKENARIO CINTA YANG LAIN UNTUKKU
ATAU ADA BIDADARI LAIN YANG NANTI BISA MENDAMPINGI HIDUPKU?
MEMOHON TAPI KU TAK MAU MENGELUH
WALAUPUN AKU MELIHAT BIDADARI SEINDAH KEAGUNGAN-NYA

O… SAIHBA

MELEPAS KERINDUAN HATI
UNTUK BERTEMU DENGANMU
BERJUMPA DAN KU BERSIMPUH DENGAN KASIH SAYANGMU
DALAM SETIAP UNTAIAN SYAHDU KALIMATMU
O… SAIHBA
AKU RINDU PADAMU
RINDU SETENGAH MATI
DALAM SETIAP RENUNGKU
DALAM SETIAP SUJUDKU
DALAM LANGKAHKU
O… SAIHBA
SAMUDERA YANG BEGITU LUAS DAN DALAM
GUNUNG YANG MENJULANG TINGGI
LANGIT BIRU YANG TERBENTANG
SUNGAI YANG MENGALIR DERAS
SEMUA ADALAH BUKTI KEAGUNGANMU
O… SAIHBA
AKU RINDU PADAMU YA ILLAHI
RINDU DALAM BELAIAN AMPUNANMU
TATAPLAH HAMBAMU YANG JALANG INI DALAM SETIAP KERINDUAN BERJUMPA DENGANMU

MENUNGGU BIS DIKEJAR ANJING

Malam itu di tempat penginapan yang lumayan jauh dari kampus dimana aku bersama-sama teman-teman mengikuti forum silaturahmi antar mahasiswa se-Indonesia terasa sungguh lelah, karena acara forum tersebut menguras fikiran dan tenaga kami sampai larut malam. Acara yang cukup bagus tapi kurang kondusif. Kami membicarakan permasalahan itu, tapi kami ingin segera pulang karena pada waktu itu ada pertandingan akbar yaitu antara Brazil versus Belanda. Sebelum ke kamar tidur, teman-temanku bersama teman-teman lain dari berbagai daerah yaitu Ada yang dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga dari Merauke Papua melihat pertandingan itu di ruangan tengah atau ruang tamu. Yang paling antusias adalah azis, “Bi, yang pasti menang adalah Brasil, karena tim Samba adalah tim yang solid dan memiliki pemain berbakat, kerja sama tim sangat ditonjolkan oleh tim ini” ujar Azis dengan analisisnya yang tajam meyakinkan hatiku.
Menurutku memang Brasil memiliki potensi yang besar untuk memenangkan pertandingan ini, tapi segala kemungkinan pasti akan terjadi. Keyakinan Azis ketika berbicara kepadaku di dalam bis kampus menuju perjalanan ke penginapan mementahkan analisisnya yang tajam ketika pertandingan sudah dimulai dan ironisnya sisa waktu pertandingan tinggal tiga menit lagi. Ketika Azis melihat skornya, ternyata Belanda unggul satu angka dari Brazil yaitu 2 : 1.
Selain itu Ridwan, Nidi dan Andi sama-sama memiliki pemikiran yang sama dengan Aku dan Azis. Malah kami amat fanatik dengan tim Samba tersebut. “kenapa sih Brazil bisa kalah? Apa karena mereka memakai kaos berwarna biru? Ridwan bertanya-tanya pada dirinya. “Ah kamu wan.., jangan berfikiran mistis seperti itu, Brazil kalah mungkin karena Belanda sudah punya strategi tertentu buat mengalahkan Brazil” ungkap Azis dengan analisisnya. “Aku setuju, aku yakin Belanda punya kelebihan daripada tim Samba itu sehingga mereka menemukan kelemahan Brazil, karena pasti setiap tim punya kelebihan dan kekurangan”. Ujarku menambahkan analisa Azis.
Kami berdiskusi hingga larut malam. Padahal esok hari kami harus bangun pagi karena bis kampus menjemput kami sekitar kurang lebih pukul delapan pagi. Padahal kami juga harus bergantian kamar mandi, karena harus mengantri dengan teman-teman satu penginapan dari berbagai pelosok daerah tersebut. Akhirnya kami terhanyut dalam lelapnya tidur malam itu, suasana yang indah bagi kami.
####
Pagi sudah tiba, setelah dilihat waktu sudah menunjukan pukul 5 : 30. Aku bangun duluan untuk melaksanakan shalat shubuh. Teman-temanku belum bangun. Setelah melaksanakan shalat shubuh Aku bergegas membangunkan mereka. “Ayo bangun teman-teman, sudah siang, nanti kita telambat” ucapku dengan nada pelan. Akhirnya mereka bangun juga. Aku bergegas ke kamar mandi, agar tidak mengantri lagi. Seperti sedang pembagian BLT yang dilakukan oleh pemerintah kepada rakyatnya dan juga seperti mengantri minyak tanah yang sudah langka dan mahal akibat adanya konversi gas. Sungguh memilukan bangsa ini.
Selesai mandi Aku segera memakai pakaian rapi agar terlihat berwibawa dan bijaksana. Tahukah anda bahwa kalau kita ingin diperhatikan orang maka kita harus memperhatikan diri kita. Tak tahu Aku dapat teori dari mana, tapi aku sudah mengujinya sendiri. Rambutku terlihat kurang rapi, maka rapihkan seperti rambut seorang artis masa lalu. Ku sisir ke samping dengan jari tanganku, karena tidak ada sisir. Tapi sudah terlihat rapih seperti gaya si ikal pada waktu mau bertemu A Ling dalam film Laskar Pelangi itu. Ikal memakai minyak rambut tanco, tapi aku tidak. Aku hanya memakai percikan air saja. Sangat natural sekali. Aku dan beberapa temanku di kamar lain sudah siap menunggu bis yang akan menjemput Kami. Tapi teman-teman sekamarku belum pada siap.
Menurut isu, Aku mendengar dari teman yang lain bahwa bis sudah ada di depan tempat penginapan itu. Lalu Aku berjalan ingin mengetahui apakah bis sudah tiba. Berjalan sendirian lewat pagar samping dekat tempat wudhu’, karena Musholanya bersatu dengan penginapan tersebut yaitu sebuah kamar khusus. Aku berjalan santai menuju parkiran penginapan itu. Tapi ternyata Aku tidak melihat Bis kampus tersebut. Aku tengok kanan dan kiri tapi tenyata nihil. Itu Cuma isu yang di gembar gemborkan oleh teman-teman. Seperti isu dalam berbagai media televisi, terkadang isu itu muncul lalu lenyap seketika. Mungkin Aku terlalu respon terhadap isu Bis itu. Mungkin pada waktu itu perutku sudah lapar sehingga pikiranku tertuju pada persiapan panitia di sana.
Aku hendak ingin menelepon temanku sambil duduk jongkok dekat pagar, tapi tak di angkat-angkat. Mungkin sedang sibuk. Setelah beberapa saat kemudian ada seekor Anjing lewat di depanku. Tak tau masuk dari mana anjing itu karena pagar penginapan itu masih terkunci rapat-rapat. Mungkin anjing itu meloncat atau terbang. Tapi…!!##@#??. Ah… aku berfikir positif terhadap Anjing itu karena ku yakin Anjing itu hanya ingin lewat di depanku saja. Tapi apa yang terjadi kemudian bahwa Anjing tersebut malah menatapku dengan tajam. Aku terdiam dan tersipu malu. Apakah mungkin Anjing naksir kepadaku, karena melihat pakaian dan rambutku yang rapi seperti ekskutif muda. Ah… pikiran yang terlampau jauh.
Aku pun menatapnya dengan tajam, Anjing itu pun terus berada di depanku. Aku bingung harus berbuat apa, karena baru kali ini Aku berhadapan dengan seekor Anjing. Yang lebih takutnya lagi Anjing itu malah mengaung-ngaung. Dan pada akhirnya apa yang ada di pikiran Anda ketika hal itu terjadi? Benar… pasti anda akan melangkah kaki seribu. Aku lari terbirit-birit dan Anjing itu pun malah mengejarku. Kencang sekali lariku, mungkin Aku bisa mengalahkan pelari pemenang Olimpiade Beijing dua tahun silam lalu. Karena lariku kencang sekali. Aku pun berlari sekuat tenaga menuju pintu keluar Mushola tadi. Anjing itu sangat dekat sekali jaraknya denganku. Untung ada temanku yang menutup langsung pintu karena mendengar teriakanku bersama Anjing tersebut. Timing yang pas menutup pintu tersebut, karena kalau tidak ditutup mungkin Anjing itu mengejarku sampai masuk ke dalam ruang penginapan. Teman-temanku malah menertawakanku bukannya menanyakan apa yang terjadi, tapi sibuk terbahak-bahak. Nafasku terasa sesak, oksigen berputar bergantian dengan karbon dioksida di dalam dadaku. Keringatku bercucuran dan Aku tidak memikirkan apapun selain Apa yang terjadi nanti kalau anjing itu berhasil menggigitku. “Alhamdulillah… Alhamdulillah…!! Ucapku.
Andi melihatku dengan heran. “Kenapa kau Bi?” Tanya beliau dengan penasaran. “A…aku habis di kejar Anjing Di,” jawabku dengan tergagap-gagap. “Ya sudah, mobil Bis sudah datang tuh, ayo ke sana” ajak Andi dengan nada pelan. Aku melihat tengok-tengok kiri-kanan melihat apakah Anjing itu sudah pergi jauh. Eh.. ternyata sudah tidak ada. Karena temanku yang menutup pagar tadi sudah mengusir Anjing tersebut dengan melemparnya dengan batu. Padahal waktu itu tidak terpikir olehku melempar Anjing itu dengan batu.
Setelah kejadian itu, Aku banyak mengambil hikmah bahwa pertama “jangan sekali-kali kita terlalu percaya diri. Nanti malah anjing pun bisa berbuat sesuatu pada kita. Kedua gunakan potensi akal dan jasmani kita untuk melakukan hal-hal yang baik, seperti apa yang kulakukan tadi, lari secepat mungkin ketika kondisi darurat tapi bukan dalam hal perang melawan musuh. Ketiga jangan percaya sama isu kalau belum melihat buktinya”.

PENDIDIKAN DAN PROFESIONALISME GURU

A. Makna dan Hakikat Pendidikan
Pendidikan diartkan sebagai usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Sudirman, 1992:hal.4)
Menurut para ahli pendidikan di antara sebagai berikut: 1). Jhon Dewey bahwa “Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia. 2). Ki hajar Dewantara bahwa "Pendidikan yaitu tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya (Suwarno, 1982;hal 2).
Menurut UU No. 20 th 2003 dinyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Dalam proses perkembangan pemikiran dunia barat , kegiatan pendidikan berkembang dari konsep paedagogi, andragogi, dan education. Dalam konsep paedagogi, kegiatan pendidikan ditujukan hanya kepada anak yang belum dewasa (paeda artinya anak). Tujuannya mendewasakan anak. Namun karena banyak hasil didikan yang justru menggambarkan perilaku yang tidak dewasa, maka sebagai antithesis dari kenyataan itu, munculah gerakan andragogi. Selanjutnya gerakan modern memunculkan koosep education yang berfungsi ganda, yakni “transfer of knowledge” di satu sisi dengan “making scientific attitude” pada sisi lain.
Hakikat pendidikan sesungguhnya tidak hanya dalan tahap transfer of knowledge akan tetapi bisa menjadikan seseorang menjadi terbentuk kepribadian atau akhlaknya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Selain itu pula pendidikan harus bisa menyesuaikan dengan kondisi zaman yang selalu berubah. Perkembangan IPTEK merupakan bagian kemajuan peradaban manusia. Oleh karena itu pembentukan akhlak, kecerdasan dan keterampilan merupakan integrasi yang tidak dapat dipisahkan agar bisa bersaing dengan pendidikan di Negara maju.
B. Profesionalisme Guru
Guru merupakan suatu profesi yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidikan.(Hamzah B, Uno, 2007; hal 15). Dalam UU No. 14 th 2005 dinyatakan bahwa “Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Guru merupakan suatu profesi yang harus memenuhi kriteria sebagai pendidik. Jadi tidak semua orang bisa menjadi seorang guru. Karena harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Karena UU pendidikan menyatakan seperti itu, jika semua itu dilanggar maka yang terjadi adalah bisa dilihat dari hasil anak didiknya. Karena guru tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan, akan tetapi bagaimana guru itu harus menjadi model, uswah atau teladan yang baik bagi anak didiknya. Sehingga anak didikanya bisa mengikuti kebiasaan baik gurunya karena sesuai apa yang disampaikan oleh gurunya.
Apa syarat guru yang baik dan berhasil? Syarat-syarat menjadi guru yang baik dan berhasil adalah sebagai berikut:
1. Guru harus berijazah
2. Guru harus sehat rohani dan jasmani
3. Guru harus bertaqwa kepada Tuhan YME dan berkelakuan baik
4. Guru haruslah menjadi orang yang bertanggung jawab
5. Guru di Indonesia harus berjiwa nacional
Syarat-syarat di atas adalah syarat-syarat umum saja yang harus dimiliki oleh seorang guru. Semua syarat itu harus terpenuhi. Karena itu merupakan perintah UU No 14 Th 2005 tentang kualifikasi guru.
Pada realitanya memang dewasa ini, perintah UU itu belum sepenuhnya terlaksana dengan baik. Akibatnya pelaksanaan pendidikan di negara kita belum maksimal, karena masih banyak para pendidik yang belum sarjana/berijazah menjadi seorang guru walaupun memiliki skill untuk menyampaikan ilmunya.
Hal itu merupakan pekerjaan rumah bagi kita semua selaku mahasiswa yang dicetak untuk menjadi seorang tenaga pengajar atau guru. Karena kita harus memiliki peran aktif dalam membangu pendidikan di negara kita. Guru merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran dan dalam pelaksanaan program untuk mencerdaskan anak bangsa.
By M. Robi. B
Ditulis Dalam Memperingati Hari Guru se-Nasional yang jatuh pada Hari Kamis tanggal 25 November 2010