Minggu, 18 Maret 2012

ANALISIS MANAJEMEN ORGANISASI

Mahasiswa yang berada dalam organisasi pasti sudah mengerti, paham, bahkan hafal, dan sebagainya mengenai makna organisasi. To understand  secara etimologi atau harfiah adalah wajib bagi seorang aktifis baik yang amatir maupun yang sudah profesional. Kenapa demikian? Bagaimana ingin menjalankan organisasi kalau belum memahami esensi yang terkandung dalam organisasi itu sendiri.
Secara definitif organisasi adalah sebuah wadah yang di dalamnya terdapat sekumpulan orang yang memiliki visi dan misi tertentu. Tidak sulit untuk menghafal sebuah kalimat ini. Akan tetapi yang lebih penting adalah esensi yang terkandung di dalamnya.
Di dalam organisasi ada sebuah pedoman yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap anggotanya. Pedoman itu bernama Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO). Kedua pedoman itu adalah kitab yang harus menjadi rujukan setiap aktifis tersebut, jika memang ingin organisasinya ingin tetap berjalan dan berkembang.
Setiap organisasi memang memiliki perbedaan. Entah dari visi maupun misinya. Akan tetapi kalau berbicara pedoman organisasi pasti tidak jauh berbeda. Cuma dalam redaksi yang berbeda. Itulah yang perlu diketahui secara sederhana “just simplefied”.
Roda organisasi akan terus berputar seperti roda yang sebenarnya. Terkadang berada pada posisi strategis kadang pula berada posisi yang miris dan  mengkhawatirkan. Pasti dalam benak para aktifis kondisi yang miris tanpa kinerja itu bukan sebuah keinginan yang diespektasi. Tapi itu pasti terjadi bila para anggota di dalamnya tidak bekerja tidak sesuai porsinya dan tidak bekerja secara optimal.
Secara pengalaman, penulis menganalisa faktor-faktor penyebab runtuhnya organisasi dan bagaimana membangunnya kembali? Ada beberapa faktor keruntuhan organisasi:
1.    Minimnya pemahaman mengenai keorganisasian
2.    Komitmen pengurus yang terpilih secara demokratis/musyawarah yang tidak konsisten.
3.    Memilih pengurus yang tidak loyal dan bukan dalam kompetensinya
4.    Tidak ada agenda/program kerja yang jelas dan terarah
5.    Timbulnya egoisme dari setiap anggotanya
6.    Minimnya anggaran dana karena missmanajemen keuangan/tidak adanya sumber dana yang tetap
7.    Kurangnya perhatian dari para alumni organisasi tersebut.
8.    Tidak mau berkorban dan berjuang dalam membangun organisasi
9.    Orientasi yang salah, yaitu organisasi dijadikan sebagai ladang keuangan bukan ladang ilmu dan pengalaman.
Mungkin masih banyak yang mempengaruhi keruntuhan sebuah organisasi. Jika sudah runtuh bagaimana cara membangunnya?
1.    Membuat komitmen atau MOU (Memorandum of Understanding) kembali dari setiap pengurus dan anggotanya.
2.    Kembali kepada AD/ART dan GBHO
3.    Memahami masalah keorganisasian
4.    Membuat sistem keuangan yang jelas
5.    Tidak terlalu menonjolkan perbedaan tapi lebih kepada persamaan
6.    Berjuang dan berkorban walaupun sekecil apapun
7.    Orientasi yang benar, yaitu untuk mencari ilmu dan pengalaman
8.    Melibatkan para Alumni dalam memecahkan setiap permasalahan  internal organisasi yang urgen.
Mungkin bukan sebuah solusi yang sempurna tapi COBALAH….!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar