Selasa, 25 Januari 2011

Kepemimpinan Yang Efektif

A. Pengertian Kepemimpinan
Berbicara mengenai kepemimpinan berarti di dalamnya membahas juga mengenai sebuah wadah yang disebut organisasi. Organisasi adalah sebuah wadah atau ruang yang di dalamnya ada seseorang atau sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi juga adalah sebuah proses atau rangkaian kegiatan kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan tertentu1.
Dengan kedua defenisi tersebut bahwa dalam organisasi dapat dibedakan antara organisasi formal dan nonformal. Organisasi formal memiliki struktur yang permanen, sebagai pembagian kerja, baik secara berjenjang (vertikal) maupun merata (horizontal). Organisasi nonformal memiliki struktur semi permanen, mudah berubah dan berkembang, sehingga dapat berbeda-beda antara jenis organisasi yang sama2.
Dalam pemaparan di atas dapat dipastikan bahwa setiap organisasi membutuhkan pemimpin/pimpinan (leader). Pemimpin adalah seseorang yang menduduki posisi pemimpin di dalam suatu organisasi yang mengemban tugas melaksanakan kepemimpinan. Jadi kesimpulannya bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mendorong sejumlah orang agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan bersama.

1. Dalam Konteks Struktural
Dalam kontek structural puncuk pimpinan maupun pemimpin pembantu pada unit-unit adalah orang-orang yang diangkat oleh seorang kekuasaan, yang memiliki wewenang untuk itu. Pengangkatan dilaksanakan secara resmi/formal dengan mengeluarkan surat keputusan. Tugasnya berorientasi pada tujuan organisasi yang ditetapkan oleh atasannya, sesuai dengan bidang garapannya.
2. Dalam Konteks Non Struktural
Dalam konteks non structural baik pucuk pimpinan maupun para pemimpin unit adalah orang-orang yang diangkat oleh anggotanya karena berbagai sebab. Pengangkatannya sebagai pemimpin dilakukan secara tidak resmi dan tanpa surat keputusan.

B. Kepribadian Pemimpin
Kepemimpinan tidak dapat dipisahkan dengan kepribadian. Karena kepimimpinan itu merupakan hubungan psikologis antara sesama manusia. Kepribadian ini penting dan sangat berpengaruh terhadap jalannya roda kepemimpinan. Implikasi tersebut bisa baik maupun buruk, karena itu semua tergantung pada seseorang.
Dalam konteks Islam, setiap pemimpin harus memiliki kepribadian yang baik dan benar yang disebut akhlak mahmudah (akhlak terpuji). Akhlak mahmudah ini diantaranya : jujur, adil, disiplin, sopan, rendah hati, rajin, tanggung jawab, teliti dan sebagainya. Seperti apa yang dimiliki seorang nabi dan rosul Muhammad SAW yaitu shiddiq (benar/jujur), amanah (terpercaya), tabligh (menyampaikan) dan fathonah (Cerdas/jenius).
Kepribadian manusia termasuk seorang pemimpin cenderung stabil atau suliit berubah. Tapi bisa dirubah tergantung kemauan pemimpin tersebut3. Jika ingin berubah menjadi pribadi baik dan unggul maka harus dirubah secara bertahap. Kepribadian ini bisa juga dipengaruhi oleh motivasi pemimpin dalam memegang amanah menjadi pemimpin. Baik motivasi intrinstik maupun ekstrinstik.

C. Fungsi dan Tipe Kepemimpinan
1. Fungsi kepemimpinan
a. Fungsi Instrukstif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai pengambil keputusan berfungsi memerintahkan pelaksanaannya pada orang-orang yang dipmpin.
b. Fungsi Konsultatif
Fungsi ini berlangsung dan bersifat komunikasi dua arah, meskipun pelaksanaanya tergantung pada pihak pemimpin.
c. Fungsi Partisipasi
Tidak hanya komunikasi dua arah, akan tetapi juga berwujud pelaksanaan yang efektif antara pemimpin dengan yang dipimpin.
d. Fungsi Delegasi
Dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang ddalam membuat keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan pimpinan.
e. Fungsi Pengendalian
Fungsi ini cenderung bersifat komunikasi dua arah, meskipun tidak mustahil untuk dilakukan dengan cara komunikasi dua arah.
2. Tipe Kepemimpinan
a. Tipe Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan yang menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok kecil orang yang diantara mereka ada seseorang yang paling berkuasa. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal.
b. Kepemimpinan Bebas (Lassez Faire)
Tipe kepmimpinan ini cenderung didominasi oleh perilaku kepemimpinan kompromi (Compromiser) dan perilaku kepemimpinan pembelot (deserter). Kepemimpinan ini mengfusikan dirinya sebagai penasihat.
c. Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan ini menempakan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam setiap organisasi. Terjadi komuunikasi dua arah dan adanya human relationship yang harmonis.
Courtesy by Nawawi Hadari; Kepemimpinan Yang Efektif , Gajah Mada University PressYogyakarta. 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar