Senin, 10 Januari 2011

CATATAN KECIL UNTUK ALYA (Cinta Yang Hilang)

Malam itu, dengan semangat Aku membuka lembaran baru yang Aku mimpikan selama ini. Bertemu seorang gadis yang sepertinya pernah Aku jumpai. Keindahan malam itu pun sempat hening sejenak. Tapi imajinasiku berada dalam suatu tempat yang memang yang Aku harapkan. Tempat apakah gerangan? Hati ini memang meneguhkan sebuah kepastian kebahagiaan yang pernah Aku inginkan. Malam itu pun menjadi sebuah saksi dimana sebuah Cinta telah lahir dalam hatiku. Sebelumnya Aku sudah lagi tak percaya dengan namanya cinta, tapi kala malam itu, cinta hadir dalam ketidaksengajaan karena sebuah proses dimana tekhnologi menjadi media dalam pertemuan itu.
Perjalanan insan di dunia ini hanya sejenak, seperti sebuah jejak-jejak kecil seorang bayi yang masih belajar berjalan. Kadang hanya sekejap mata. Majas yang mungkin tidak berlebihan. Kiranya nyata dapat kita rasakan. Di dunia ini kita menemukan sebuah Cinta baik yang abadi maupun yang fana. Selamanya maupun sementara. Itulah merupakan substansi diciptakannya manusia untuk mencintai apa yang seharusnya dicintai.
Aku bersama cinta itu mengalami keindahan pada awalnya, tapi dalam perjalanan yang tidak lama, cinta itu pergi menuju Sang Pemilik Cinta. Aku terkadang tak percaya dalam catatan yang pernah Aku simpulkan dalam sebuah tulisan “bahwa Aku tak berhak merasakan cinta”. Tapi itu semua merupakan renungan yang harus Aku lakukan dalam detik waktuku. Dia pergi hanya untuk sementara, Dia akan kembali dalam ruang dan dimensi yang berbeda. Bukankah tidak hanya alam dunia yang kita yakini dalam agama kita? Ada alam keabadiaan di sana, mungkinkah sebuah cinta yang pernah Aku rasakan di dunia ini akan Aku temukan kembali di sana? Yah… semoga saja, karena itu merupakan sebuah kebahagiaan kembali yang dulu pernah Aku rasakan. KEHIDUPAN ITU INDAH PADA WAKTUNYA DAN CINTA MERUPAKAN BAGIAN DARI KEHIDUPAN ITU SENDIRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar